 |
| Gua petak di Limun Kabupaten Sarolangun. (net) |
Goa ini ditemukan sekitar tahun 1933, Goa Calo Petak di Kabupaten Sarolangun menjadi objek wisata alam yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.
Dari mulut goa bagian hulu yang berada di Dusun Sungai Beduri, kondisi geografis dan tekstur goa yang dominan alami dengan permukaan tanah yang licin cukup menyulitkan.
Baca Juga : Dishub Ultimatum Pihak Unbari
Di bagian dalam, udara terasa dingin dan sedikit lembab.
Harus ekstra hati-hati saat berjalan, karena gundukan batu kapur banyak melintang di sepanjang jalan goa.
Baca Juga : Bupati Masnah Temukan Puskesmas Sudah Digembok Saat Jam Kerja
Di sisi kiri, terlihat air yang memancur menembus goa. Air itu terasa segar, dingin dan bening. Ada pula kolam kecil alamiah yang kerap disebut sebagai tempat pemandian dewa.
Menurut Aziz, tokoh pemuda Desa Meribung, yang mengaku sudah berulang kali melakukan caving (penelurusan gua) ini, seluruh arsitektur yang ada di dalam Goa Calo Petak masih terjaga keasliannya dan tidak pernah dirubah- rubah oleh masyarakat.
Secara geografis, objek wisata Goa Calo Petak masuk ke dalam wilayah RT 03 Desa Meribung, Dusun Sungai Beduri, Kecamatan Limun, Sarolangun. Dan menurut etimologi bahasa, goa yang mengelilingi Desa Meribung ini berasal dari kata "Colau" yang berarti bukit berbatu dan "petak" yang menandakan bentuk bukit berpetak-petak segi empat.
Dari mulut goa bagian hulu yang berada di Dusun Sungai Beduri, kondisi geografis dan tekstur goa yang dominan alami dengan permukaan tanah yang licin cukup menyulitkan.
Baca Juga : Dishub Ultimatum Pihak Unbari
Apalagi panjang goa diperkirakan mencapai 1 ,68 kilometer.
Di bagian dalam, udara terasa dingin dan sedikit lembab.
Harus ekstra hati-hati saat berjalan, karena gundukan batu kapur banyak melintang di sepanjang jalan goa.
Baca Juga : Bupati Masnah Temukan Puskesmas Sudah Digembok Saat Jam Kerja
Jejeran stalagtit dan stalagmit nampak indah mempercantik pemandangan, terutama di dekat kelambu dewa yang berbentuk bangunan lonjong menjulang berwarna kuning pucat dan menjorok agak ke dalam goa.
Di sisi kiri, terlihat air yang memancur menembus goa. Air itu terasa segar, dingin dan bening. Ada pula kolam kecil alamiah yang kerap disebut sebagai tempat pemandian dewa.
Menurut Aziz, tokoh pemuda Desa Meribung, yang mengaku sudah berulang kali melakukan caving (penelurusan gua) ini, seluruh arsitektur yang ada di dalam Goa Calo Petak masih terjaga keasliannya dan tidak pernah dirubah- rubah oleh masyarakat.
Untuk ke lokasi, setelah pelancong sampai di Kota Sarolangun, lanjut perjalanan kurang lebih 40 kilometer.
Jalan ke arah Kecamatan Singkut, tepat di simpang Pelawan, masuk menuju kecamatan Limun, sampai di sana bisa bertanya kepada warga letak Gua Petak. (*)